Judul : Yoga Kundalini (Cara Mencapai Siddhi dan Moksa)
I. PENDAHULUAN
Ada begitu
banyak jalan yang ditawarkan untuk mencapai kebenaran tertinggi. Yang terkadang
semuannya bertentangan. Namun Tuhan telah memberikan jawaban : jangahlah
menyakiti siapapun, kemudian ikuti gurumu dengan tulus. Hormati persatuan dalam
perbedaan. Karena semua begitu berharga dimataNya. Orang – orang istimewa
dengan misi – misi penting telah ditempatkan disemua negara, semua agama, semua
perhentian kehidupan, sehingga dapat ,menyentuh sesama. Manusia berulang kali
terlahir untuk mengembangkan evolusi jiwa, sehingga setiap manusia memiliki
tingkat pemahaman dan perkembangan spritual yang berbeda.
1. Evolusi
Jiwa
Manusia terlahir
karena karma wasananya. Dalam Bhagavadgita
dinyatakan “seperti halnya orang
menggenakan pakaian baru dan melepaskan pakaian yang lama, begitu pula sang roh
menerima badan – badan baru dan meninggalkan badan – badan yang lama”.
Melalui kelahiran yang berulang kali roh mengalami perkembangan hingga akhirnya
terputus dengan ikatan reinkarnasi atau tercapainya kesadaran tertinggi hal ini
disebut dengan Evolusi Jiwa. Dalam evolusi jiwa, roh awalnya mengambil bentuk
yang paling sederhana yaitu mineral, melalui reinkarnasi roh mendapatkan
pengalaman hingga akhirnya mencapai kesadaran yang tertinggi. Semua manusia
terlibat dalam kelahiran dan kematian, berpindah dari satu tubuh ke tubuh
lainnya. Semua pengalaman hidup sebelumnya, itu mengendap secara rapi dalam
lapisan Karana. Dalam Brahma Vidya dari teosofi dikatakan “rata – rata manusia di bumi ini akan hidup
berulang kali sebanyak tujuh ratus tujuh puluh tujuh kali sebelum mencapai
manusia sempurna”. Kehadiran yoga dalam evolusi jiwa adalah untuk
meningkatkan perkembangan rohani dengan cepat sehingga masa kelahiran berulang
– ulang itu bisa dipersingkat. Sesungguhnya bagi siapapun yang sungguh –
sungguh melatih yoga adalah seorang pengabdi (bhakta). Paramahamsa Yogananda
(Autobiography of aYogi) menguraikan dengan melatih yoga selama 8 jam intensif
menyelesaikan perjalanan evousi yang seharusnya ditempuh selama seribu tahun.
2. Brahman
Kapas adalah
bahan dasar baju, baju bagus, baju jelk, baju murah , baju mahal semua bahan
dasarnya adalah kapas. Dalam hal ini Brahman
dianalogikan sebuah kapas dan berbagai jenis baju adalah bagian dari Brahman yaitu atman. Segala yang ada,
segala pribadi, pribadi terendah hingga pribadi yang tertinggi adalah Brahman. Brahman adalah sumber dari
segala yang ada di dunia baik yang bergerak atau tidak. Oleh se itu, tidak hal
yang tidak teresapi oleh Brahman maka segala tindakan mahkluk segala tertuju
pada Brahman semestinya.
3. Kepalsuan
Aku
Sering kali kita
menyebut tentang aku, milikku, tubuhku, mataku, tanganku tanpa kita sadari
karena keluar diluar kehendak kita sehingga pikiran akan benar – benar
menciptakan suatu ke-akuan. Seakan – akan badan ini adalah sesuatu yang sejati,
tanpa pernah menyadari badan dan pikiran itu adalah alat dari sang sejati. Aku
inilah yang sering ego. Indentifikasi yang salah ini timbul karena kebodohan (avidya) kita. Indentifikasi salah yang
diciptakan oleh pikiran ini harus ditelaah untuk menemukan dan menghancurkan si
aku dengan pengetahuan kebijaksanaan. Ketika aku musnah oleh cahaya
kebijaksanaan inilah muncul terang kesadaran atman. Dengan cahaya kebijaksanaan
atman benar – benar menjadi seorang yang bebas.
4. Brahman
dan Brahma
Brahman
itu sering disebut Brahma, namun Brahma
itu berbeda dengan Brahman. Brahma
adalah trinitas (trimurti). Brahma adalah salah satu pejabat tertinggi yang
berwenang atas penciptaan, Visnu bertanggung jawab atas pemeliharaan dan Siwa
berkuasa atas peleburan. Jadi itulah ketiga dewa penguasa dari tiga bidang
pekerjaan itu. Dengan demikian Brahman menguasai seluruh pekerjaan itu. Maka
dari itu tidak hanya salah satu dari pribadi Tuhan yang mesti dihormati, akan
tetapi semua yang teresapi olehNya harus dihormati.
5. Tiga
Alam dan Atmajnana
Tiga alam ini,
adalah alam sorga, alam manusia dan neraka. Ketiga alam ini adalah tempat
persinggahan manusia untuk menukarkan point – point yang ia peroleh semasa
hidupnya. Sorga tempat menukarkan point dengan kebahagiaan, alam manusia tempat
menukarkan point dengan keadaan semi dan neraka alat tempat menukarkan point
dengan kesengsaraan. Atmajnana adalah penerangan atman yang menawarkan
kebahagiaan yang kekal, tidak hanya mengumpulkan point – point tertentu untuk
maksud tertentu tetapi untuk sebuah persembahan terhadap Tuhan. Sehingga manusia
mencapai kesempurnaan yaitu : tubuh ini bukan aku, kecerdasan ini bukan aku,
kesadaran ini bukanlah aku. Atmajnana memberi door prize tertinggi yaitu moksa atau mencapai nirwana.
II. YOGA
1. Apakah
itu yoga
Yoga adalah
salah satu metode yang bersumber dari weda untuk mendapat penerangan rohani.
Metode – metode yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan rohani
seseorang. Yoga sebagai metode penerangan rohani berfungsi untuk mengendalikan
pikiran yang terobyektifkan, mengatur semua kegelisahan pikiran agar tetap tidak
terpengaruh dan penyatuan antara kesadaran unit dengan kesadaran kosmik. Guru
dalam yoga adalah hal yang multak mengingat jalan rohani adalah jalan yang
gelap dan berliku. Samadhi adalah
yoga tertinggi, melalui samadhi sang
yoga melihat dengan jelas bahwa Brahman
adalah kesadaran yang terhalus dari segala mahkluk (semua pribadi) (Brahman Atman Aikyam).
2. Berbagai
jenis Yoga
Dalam yoga
terdapat berbagai metode untuk mencapai Tuhan hal ini disesuaikan dengan
perkembangn rohani seseorang.
2.1 Bhakti
yoga
Jalan dengan
kecintaan terhadap Tuhan, dan menyadari bahwa semua yang ada di alam berasal
dari Tuhan. Oleh sebab itu, mereka semua adalah Tuhan. Sehingga orang yang
mengambil jalan ini memiliki rasa cinta kasih, mengalah dll.
2.2 Karma
yoga
Jalan ini adalah
jalan dengan perbuatan. Setiap manusia berbuat sesuai dengan swadharmanya dan
tidak sedikitpun terikat dengan hasilnya. Karena pada hakekatnya semua yang ada
berasal dariNya untuk itu segala sesuatu yang kita dapatkan semestinya
dipersembahkan kepadaNya.
2.3 Jnana
yoga
Jnana yoga
adalah jalan pengembangan kebijaksaan spritual. Dengan manusia belajar tentang
kebenaran sejati, manusia mengetahui dan mengimplementasikan ajarannya kepada manusia
lainnya untuk membantu mereka dalam mengembangkan evolusi jiwanya.
2.4 Mantra
yoga
Dalam praktek yoga ada jalan untuk
memurnikan kesadaran siswa yoga, yaitu dengan jalan mengucapkan berulang –
ulang mantra yoga yang telah dipilhkan oleh seorang guru. Pemilihan ini disesuaikan
dengan karma vasana muridnya. Atas karunia
guru mantra yang diberikan akan
menjadi siddhi sakti karena
dihidupkan oleh sakti guru sendiri.
2.5 Hatha
yoga
Sasaran dari
hatha yoga ini adalah latihan asana untuk meningkatkan kesehatan fisik yang
nantinya mendukung latihan selanjutnya hingga meditasi.
2.6 Raja
yoga
Raja yoga adalah praktek secara langsung menuju
penguasaaan pikiran dan kessadaran.
III. KUNDALINI YOGA
1. Menuju
Kundalini Yoga
Sistem yoga ini
adalah gabungan dari beberapa yoga yang sasarannya adalah membangkitkan kundalini yang bersemayam dalam Muladhara cakra melewati enam cakra
menuju ke Sahasrara cakra dan bersatu
dengan Siva. Ini adalah ilmu pengetahuan khusus yang juga disebut dengan laya
Yoga. Kundalini ini berasal dari kata
kundala yang artinya tergelung, wujudnya seperti ular sehingga disebut kundalini. Jika anda dengan kesungguhan
hati melatih yoga, menjauhkan diri dari keangkuhan, nafsu dan sifat buruk
lainnya akan mudah mencapai samadhi. Seperti
api yang membakar daun – daun kering begitu halnya api yoga membakar karma
dengan demikian maka anda akan mencapi kaivalya.
Pusat kesadaran
yang disebut dengan cakra, cakra yang ada dalam tubuh halus manusia
sangat banyak namun ada 7 cakra yang utama yaitu : muladhara cakra (letaknya bersesuaian dengan pantat), Svadisthana (letaknya bersesuaian dengan
kemaluan), manipura (letaknya
bersesuaian dengan pusar), anahata (
letaknya bersesuaian dengan jantung), visuddha
(letaknya bersesuaian dengan kerongkongan), ajna
(letaknya bersesuaian dengan kedua alis), dan cakra yang paling utama disebut sahasrara
cakra yang letaknya di atas kepala manusia. Disinilah kekuatan Siva
bersemayam.
Ada dua macam
samdhi yaitu jada samadhi (samadhi
tak sadar) dan kaitanya samadhi (samadhi sadar). Seseorang yang tekun berlatih
yoga akan mendapatkan Siddhi tapi seorang yogi tidak boleh terikat dengan
siddhi ini. Yoga adalah jalan untuk menyikapi maya, Gheranda samhita mengatakan : tidak ada ikatan yang melebihi kekuatan maya dan tidak ada kekuatan
melebihi yoga untuk membasmi ikatan – ikatan itu.
Ada dua aliran
besar dalam yoga ini yaitu : bhavana yoga
(mencapai samadhi dengan bantuan mantra)
dan kundalini yoga (dengan membangunkan
kekuatan sakti kundalini yoga).
Pembebasan juga dapat diraih dengan catur yoga (karma, bhakti, jnana, raja
yoga)
2. Vairagya
Manusia
terlahir karena adanya Karma vasana,
dan terselubung oleh maya (ilusi), sehingga menyebabkan manusia itu selalu
menderita. Ia selalu saja menginginkan segala sesuatu untuk merasa puas namun
setelah memperolehnya ia juga masih belum puas. Dalam Bhagawagdita II.62-63
disebutkan dengan memikirkan benda duniawi, muncullah keinginan untuk memiliki.
Dari keinginan yang tak terpenuhi timbulah amarah, dari amarah timbulah
kebingungan. Dari kebingunganlah hilanglah kesadaran. Dengan hilangnya
kesadaran hancurlah manusia. Pikiran yang terbawa oleh arus keduniawian akan
menyekan kesengsaraan yang akan memperlambat proses evolusi. Hal inilah yang
menyekan manusia terperangkap dalam roda reinkarnasi. Vairagya yang berfungsi
untuk melunakkan trsna (kerinduan
akan hal – hal duniawi) memutar pikiran untuk menjauhi obyek – obyek duniawi.
Vairagya tidak mengijinkan pikiran untuk mengarah keluar (bahirmuka) tetapi mengarahkan kegiatan dalam (antarmuka).
3.
Sifat – Sifat penting
Untuk Siswa Yoga
Sifat
– sifat dari siswa Yoga itu adalah : mengembangkan kebajikan, kejujuran,
ketulusan, bhakti kepada guru, tanpa kekerasan, mengntrol nafsu, mengembagkan
cinta kasih, keseimbangan pikiran, mengabdi, tidak egois, sabar, tidak rakus,
rendah hati dan kebajikan – kebajkan lainnya. Tanpa hal itu mustahil seorang
siswa yoga berhasil sekalipun telah berlatih keras.
4.
Makanan seorang yogi
Memilih
makanan yang sattwika (murni) adalah
hal yang terpenting sebelum berlatih yoga, karena dengan makan yang murni akan
mempengaruhi pikiran yang murni. Dan dengan pikiran yang murni timbul perkataan
dan perbuatan yang murni. Selalu dianjurkan makan makanan vegetarian untuk
seorang siswa yoga. Krsna dalam Bhagawadgita berkata “untuk sukses dalam
yoga bukan orang yang makan terlalu banyak atau sedikit juga bukan orang tidur
terlalu banyak atau sedikit”. Karena
tanpa memperhatikan makanan sederhana, orang tidak akan menarik manfaat apapun,
malahan akan menjadi bibit penyakit (Ghe.Samhita V.16)
5.
Tempat dan saat melatih
Yoga
Berlatih
yoga di tempat yang bersih, suci dan sejuk agar tidak mudah lelah. Tempat duduk
yang digunakan jangan terlalu tinggi atau rendah agar memudahkan dalam bergerak
asanas. Gunakanlah alas untuk menghambat kekuatan rohani ketika meditasi agar
tidak terserap kedalam bumi. Jangan berlatih jika perut masih penuh badan
sedikit elastis untuk bergerak dan untuk menghindari muntah. Sebaiknya, berlatih
yoga pada umur 20 hingga 40 tahun karena dibutuhkan kekuatan yang cukup dan
penuh.
6.
Perlunya Seorang Guru
Yoga
Jalan
kerohanian dari yoga amatlah sulit. Siswa akan mendapat banyak hambatan,
rintangan – rintangan dalam perjalanan rohaninya. Kehadiran seorang guru adalah
hal yang esensial dalam yoga, karena pada hakekatnya guru membimbing, menilai
dan mendidik dengan semasak – masaknya. Dengan kehadiran seorang guru kita akan
merasa aman.
7.
Siapakah Guru
Guru
adalah orang yang menuntun kita menuju penerangan suci, beliau memberikan
peringatan kepada muridnya ketika akan mengahalau rintangan hingga muridnya
berhasil. Beliau memberi kekuatan rohani yang luar biasa lewat mantranya kepada
muridnya. Untuk itu selalulah mengikuti petunjuknya. Keberadaan seorang guru
dalam latihan yoga adalah hal yang mutlak.
Guru dapat mentransfer kekuatan rohaninya dengan jalan memandang (darsana), memandang (sparsa) dan jalan kehendak. Pemindahan
dan penyerahan kekuatan batin ini disebut dengan sakti sancara.
8.
Moralitas
Moralitas
adalah dasar kegiatan spritual dan dilanjutkan dengan perjuangan mencapai
kesadaran tertinggi. Dalam yoga prinsip moral itu adalah yama (ahimsa, satya, asteya, brahmacarya dan aparigraha) dan Nyama sadhana (saoca, santosa, tapah,
svadyaya, isvara-pranidhana).
8.1
ahimsa artinya tidak
menyakiti dengan perkataan, pikran dan perbuatan
8.2
satya artinya tepat
janji yang didasari dengan kebenaran
8.3
asteya artinya tidak
mengambil hak orang lain
8.4
brahmacarya artinya
kasih sayang yang universal
8.5
aparigraha artinya
tidak menikmati kesenangan untuk mempertahankan kehidupan
8.6
saoca artinya kesucian
lahir dan bhatin
8.7
santosa artinya
terbebas dari ketegangan dan tekanan
8.8
tapah artinya usaha
sungguh – sungguh mencapai tujuan
8.9
svadhyaya artinya
memahami dengan sebaik – baiknya setiap permasalahan
8.10 isvara
pranidhana artinya gerak pikiran menuju Tuhan
9.
Empat Belas Macam
Kebajikan
Empat belas kebajikan
dalam kitab Adi Granth yaitu sebagai berikut :
Mengulang
– ulang nama Tuhan, dan merasakan kehadiranNya, Lepaskan keakuan, Jangan
melukai orang lain, jangan bersikap kasar, seganilah Tuhan, hidup sesuai
kehendakNya, buang niat untuk berbuat jahat, kasihi dan sayangi semua mahkluk,
jangan balas dendam, jangan menginginkan hak orang lain, amalkan dharma, hilangkan keraguan carilah
Tuahn, jadilah pelayan semua mahkluk karena ia semua adalah Tuhan, terimalah
maut sebagai kenyataan.
10.
Klesa
Klesa adalah lima
rintangan yang ada dalam pikiran, yaitu :
10.1 avidya
adalah kebodohan, manusia yang tak memiliki viveka
dan penyebab utama klesa lainnya,
10.2 asmita
adalah keakuan, mengindentifikasi diri sebagai badan,
10.3 raga
adalah daya tarik terhadap suatu yang menyenangkan,
10.4 dvesa
adalah daya tolak terhadap suatu yang tidak disegani dan
10.5 abhinvesah
adalah sekuat tenaga untuk mempertahnkan hidup dalam suatu badan.
11.
Lapisan – lapisan Badan
Dalam
latihan yoga tidakan hanya berkaitan dengan badan fisik tetapi juga ada kaitannya
dengan lapisan – lapisan badan halus. Lima lapisan badan yang dianut oleh kaum
yogi di India, yaitu :
a.
Ananmayakosa adalah lapisan badan kasar yang dibangun oleh
makanan
b.
Pranamaya kosa adalah
lapisana badan yang terbentuk oleh energi prana
c.
Manomaya kosa adalah
badan yang halus yang tersusun badan mental
d.
Vijnanamaya kosa adalah
badan pengertian sejati
e.
Anandamaya kosa adalah
lapisan badan kebahagiaan, transenden
Lapisan badan yang
dianut oleh yogi di Himalaya Utara, yaitu :
a.
Badan kasar adalah
badan yang bisa kita lihat
b.
Badan etheris adalah
badan yang tidak bisa dilihat dan serupa dengan badan kasar, badan etheris ini
akan terurai apabila badan kasar telah terurai juga
c.
Badan prana adalah
badan yang terbentuk dari energi prana
d.
Badan astral adalah
tempat kedudukan segala nafsu dan keinginan
e.
Badan pikiran adalah
jenis zat yang paling halus dan lembut, lapisan yang paling halus disebut badan
karana, disinilah tempat tersimpannya catatan tentang kehidupan sebelumnya
f.
Buddhi adalah saluran
mengalirnya pengetahuan ketuhanan
g.
Atman adalah azasi
dasar dari segala sesuatu, azas yang tidak terpisahkan oleh yang Esa.
12.
Yoga Nadi
Nadi berasal
dari kata nad yang berarti gerak/
getaran. Nadi – nadi ini terdapat
dalam badan halus yang berisi aliran Prana.
Sekitar 72.300 jumlah nadi, dari banyaknya jumlah nadi ada 14 nadi yang
dianggap penting yaitu : susumna atau Brahmarandhra, ida
(lubang hidung kiri), pingala (lubang
hidung kanan), gandhari (mata kiri), hastajihva (mata kanan), kuhu (daerah kemaluan), sarasvati, pusa, sankhini (anus), payasvini, varuni, alambusa (mulut), visvodhara dan yasasvini. Namun diantara itu, ada tiga nadi yang terpenting yaitu : Susumna (nadi terbesar yang bersesuain
dengan tulang punggung), ida dan pingala. Susumna adalah saluran energi yang utama yang ada di badan halus
(etherik) dan terdapat dua pengawal yang disebut ida dan pingala. Energi
ketuhanan yang amat halus mengalir sepanjang susumna, energi ini bersifat kerohanian
dan bebas serta mengalir ke seluruh badan. Energi utama ini didukung oleh dua
energi ida dan pingala. Energi pada ida bersifat
kewanitaan, dengan menguasai energi ini seorang yogi mampu mengendalikan
emosinya. Energi pada pingala, bersifat
kelaki – lakian, penguasaan atas energi ini memudahkan seorang yogi untuk
menguasai pikirannnya. Dengan mengaktifkan energi pada Susumna akan memberi jalan bagi turunnya kesadaran suci dari atas.
Yang dimana nadi – nadi diatas memainkan peranan penting dalam yoga kundalini.
13.
Tulang Punggung
Dalam
ilmu yoga tulang punggung dikenal dengan Merudanda atau poros tubuh. Tulang
punggung terdiri atas 33 ruas tulang yang terbagi menjadi lima bagian yaitu :
leher terdiri dari tujuh ruas, badan belakang terdiri dari dua belas ruas,
pinggang terdiri dari lima ruas, tulang ekor terdiri dari lima ruas, dan ujung
dari tulang punggung terdiri dari empat ruas. Bersesuaian dengan tulang
punggung ini terdapat sumsum yang merupakan pangkal setiap cakra. Daun cakra,
huruf dan mandala yang telah ditentukan sulit diketahui secara pasti mengapa
itu yang digunakan. Namun secara jelas, ada energi yang semakin meningkat
sesuai dengan letak cakra. Cakra – cakra itu dihubungkan dengan unsur – unsur
yang diwakilkan oleh yantra/gambar/simbol. Simbol inilah yang digunakan sebagai
pusat kesadaran. Gambar binatang yang digunakan dihubungkan dengan unsur –
unsur yang terdapt dalam masing – masing cakra. Dari enam cakra kcecuali Sahasrara terdapat salah satu devi
sebagai simbol dari sakti yaitu : Dakini,
Rakini, Lakini, Kakini, Sakini, dan Hakini yang dikenal sebagai tenaga yang
menguasai dhatu atau hakekat badan.
14.
Cakra – Cakra
Cakra
atau pusat energi, merupakan titik penghubung yang mengalirkan energi dari satu
tingkatan badan ke tingkatan badan lainnya. Pada orang waksita cakra ini
berbentuk pusaran yang cerah menyala seperti matahari sedangkan pada orang
biasa berbentuk lingkaran kecil dengan diameter dua inchi. Cakra ini menempel
pada badan etheris, lewat cakra inilah energi ketuhanan itu mengalir. Ada tujuh
cakra yang terdapat dalam tubuh manusia yaitu :
a.
Sahasrara cakra
Cakra
ini terletak di puncak kepala, kalau kundalini mencapai Sahasrara Cakra, disana
Siva dan sakti bertemu, yogi mencapai kesadaran tertinggi, dan memperoleh ananda tertinggi. Cakra ini berdaun
sekitar seribu daun, oleh sebab itu sering disebut sahasradala padma (bunga teratai berdaun seribu). Cakra ini amat
dimuliakan dalam kitab – kitab yoga. Bila cakra ini aktif yogi dapat
meninggalkan badan fisiknya dengan penuh kesadaran dan bebas dari kelahiran dan
kematian yang berulang – ulang.
b.
Ajna cakra
Cakra
ini berwarna separuh warna ungu, separuh kuning, mandala segitiga, devi hakini
dan biji mantra Om. Menurut Svami
Sivananda Devata yang bersemayam adalah Paramasiva.
Cakra ini terletak diantara kedua alis. Dua daun dari Ajna cakra dengan dua
huruf atau sumber bunyi berhbungan dengan : Apara
pengetahuan duniawi (ksam), Para pengetahuan
spiritual (ham). Yogi yang menguasai cakra ini akan waskita pada pengelihatan.
c.
Visuddhi cakra
Cakra ini
berwarna biru kepekaan, berselipkan warna keungguan dan keemasan, mandala
lingkaran, devata sada siwa, devi sakhini (gauri), binatang gajah yang kulit
putih, unsur zat halus(akasa) dan biji mantra Ham. Visudha cakra memiliki enam
belas daun dengan enam belas huruf dan sumber bunyi hewan. Sadana merak (am), rsabha sapi
jantan (am), gandhara kambing (im), madhyama kuda (im), pancama burung tekukur (um),
dhaivata keledai (um), nisada gajah
(Rm), om sumber bunyi dari
penciptaan, (Rm), hum bunyi kundalini
(Lm), phat berhasil (Lm), vaosat pengemban pengetahuan duniawi
(Em), vasatha kesejahteraan yang
halus (Aim), svaha kesejahteraan
universal (om), namahm kepasrahan
kepada Tuhan (Aum) visa penolakan
mentalita yang berbisa (Am), amrta daya
tarik (Ah). Yogi yang menguasai cakra ini akan menjadi waskita pendengaran,
menurut Siva Samhita ia patut disebut orang bijaksana, karena menguasai keempat Veda berserta rahasianya.
d.
Anahata cakra
Cakra
ini berwarna kemerahan dengan warna keemasan, mandala segi enam (satkona),
devata Isa (rudra), devi kakini, binatang rusa, unsur udara (vayu) dan biji mantra Yam. Anahata memiliki dua belas daun yang berhubungan dengan
kecendrungan alami yaitu : asa harapan
(gam), cinta kegelisahan (kham), cesta upaya untuk membangkitkan sifat
pasif (gam), mamata cinta dan kasih
sayang (gham), dambha kesombongan
(nam), viveka diskriminasi, hati
nurani (cam), vikalatah tekanan
psikis (cham), ahamkara egoisme (jam), lolatah rakus (jham), kapatah kemunafikan (nam), vitarka berdalih (tam) dan
auntapa penyesalan (tham). Cakra ini terletak bersesuai di depan jantung.
Kitab – kita yoga mengatakan orang yang bermeditasi pada cakra ini dapat
mengontrol semua unsur vayu, misalnya dapat mengangkat dari tanah dan melayang
di udara.
e.
Manipura cakra
Manipura
berwarna kemerahan dengan hijau, bisa keemasan, madala segitiga, devata Visnu, Devi lakini (laksmi), binatang
domba, unsur api (teja) dan biji mantra
Ram. Sepuluh daun cakranya, dan huruf – hurufnya mempengaruhi dan
menghapuskan : lajja rasa malu (dam), Pisunata kecendrungan kejam (dham), Irsa iri hati (nam), Susupati malas, lambat (tam), Visada murung (tham), kasaya kejengkelan (dam), trsna hasrat untuk selalu menambah
(dham), moha tergila – gila (nam), ghrna kebencian (pam), dan bhaya ketakutan (pham). Yogi yang telah menguasai kekuatan cakra
ini menguasai kematian dan penyakit, ia mengetahui semua rahasia unsur api.
Menurut Gheranda Samhita bahwa
walaupun ia dibuang dalam lautan api yang berkobar – kobar, ia tetap hidup dan
tidak takut akan kematian. Manipura cakra
ini dapat dilihat dengan mata waskita terletak bersesuaian dengan pusar perut
tubuh fisik.
f.
Svadhisthana cakra
Cakra
ini berwarna merah darah (vermilion), mandala bulan sabist (menandakan
kesejukan sifat dari air), devata Visnu (Hari Visnu), devi Rakini, binatang
buaya, unsur zat cair/ air (apah) dan biji mantra vam. Cakra ini berdaun enamdan mengendalikan enam kecendrungan
alami dari pikiran yaitu : Avanjnana ketidakpedulian (Bam), murcha hilangnya akal sehat (Bham), pranasa perasaan takut akan kehancuran
(mam), avisvasa kurangnya percaya
diri (yam), sarvanasa ketidakberdayaan
(Ram),dan krurata tingkah laku yang
kasar (lam). Yogi yang menguasai semua unsur zat cair, mampu melakukan
perjalanan di alam astral. Cakra ini
terletak bersesuaian dengan jenis kelamin tubuh fisik.
g.
Muladhara cakra
Muladara cakra
berwarna merah, mandala segi empat, devata Brahma (kekuatan kreatif) , devi
Dakini, binatang gajah, unsur zat padat/ tanah (prtivi) dan biji mantra Lam. Yoga yang bermeditasi pada cakra
ini dapat menguasai semua unsur zat padat. Cakra ini berdaun empat, memiliki
empat huruf dan mengandung empat kecendrungan manusia : Dharma berkeinginan psikospiritual (Vam), artha keinginan psikis (sam),
kama keinginan fisik(sam) dan moksa keinginan spiritual (sam). Cakra ini berpangkal pada tulang ekor
dan mengembangkan daunnya ke bawah pangkal pantat
15.
Prana
Prana
ini dikenal dengan vitalitas, prana ini muncul segar dalam cahaya matahari dan
akan berkurang jumlahnya di udara pada mendung yang berkepenjangan. Prana
ini mengalir dalam tubuh manusia sebagai lima aliran utama yang disebut dengan
lima vayu.
a. Prana
dengan sinar biru ungu (udana)
Sinar biru muda ini
masuk ke visuddha cakra dan
mengaktifkannya, yang biru tu dan ungu terus naik menuju otak. Warna biru tua
menyinari otak tengah dan bagian bawah dan ungu bagian atasnya dan memebri
kekuatan khusus untuk sahasrara cakra
selanjutnya membagi diri menjadi sembilan ratus enam puluh sesuai jumlah daun.
b. Prana
dengan sinar kuning (prana)
Sinar kuning ditujukan
pada jantung, setelah selesai melakukan tugasnya menuju otan dan meresapi
segalanya terutama cakra berdaun dua belas yang terdapat ditengah sahasrara cakra
c. Prana
dengan sinar hijau (samana)
Sinar hijau ini
menyinari perut. Sinar ini khusus dipusatkan di Manipura cakra, yang jelas memberi energi pada hati, ginjal, usus
serta alat pencernaan lainnya.
d. Prana
dengan sinar merah mawar (Vyana)
Sinar merah mawar ini
mengalir keseruluh badan di sepanjang saraf. Ini merupakan vitalitas yang dapat
dipindahkan kepada orang lain. Bila saraf kekurangan prana merah mawar maka ia
akan mudah marah, peka dan tidak tenang. Orang yang sehat lebih banyak menyerap
prana ini sehingga dengan menggunakan
kemauannya ia dapat mengarahkan energinya dengan sengaja kepada orang yang
ingin dibantunya.
e. Prana
dengan sinar merah orange (apana)
Sinar merah orange ini
mengalir ke dasar tulang punggung menuju ke alat kelamin. Bila orang telah
menguasai emosi rendahnya maka prana
ini akan dipantulkan ke arah otak dengan upaya yang kuat dan lama. Di otak
warna ini berubah menjadi warna kuning murni dan bermanfaat untuk peningkatan
daya pikir. Setelah proses ini prana
ini masuk ke dalam muladhara cakra
dan dari sini bergerak melalui tulung punggung menuju ke otak. Selain itu ada
juga warna merah ungu tua yang dimana warna ini akan diubah menjadi warna
crimson pada orang yang telah menguasai emosi rendahnya. Kemudian warna merah
ungu berubah menjadi warna ungu pucat yang indah yang mempercepat bagian
kerohanian dari sifat – sifat manusia. Saat ini saat yang tepat untuk
membangkitkan kundalini agar
terhindar dari bahaya dala prosesnya.
Dengan
bisa mengerti dan mengendalikan prana
seseorang mampu mengontrol kegiatan alam bahkan memindahkan matahari, bintang –
bintang dari jalur edarnya hingga hal yang sekecil atom sampai yang sebesar
matahari (yogi agung Svami Vivekananda). Energi itu adalah prana. Prana terdapat di seluruh tingkatan alam. Ilmu pernafasan
yogi ini disebut dengan pranayama.
16.
Kundalini
Kundalini sering
disebut ular api. Ia adalah kekuatan yang amat hebat yang berada dalam tubuh
manusia. Kundalini seperti seekor
ular yang melingkar setengah lingkaran melilit lingga svayambhu dan menutup
pintu susumna dan kepalanya. Kundalini tidak
nampak oleh mata biasa. Kundalini menempatkan
dirinya dalam wadah bola berongga kosentris yang terbuat dari zat astral dan
etherik. Terdapat tujuh bola kosentris di dalam Muladhara Cakra, yang sau
berada dalam yang lainnya. Pada orang biasa energi ini aktif pada bagian luar
bola saja sedangkan bola – bola dalamnya tertidur. Sekalipun tertidur namun ia
tetap memelihara kehidupan semua mahkluk. Kebangkitan kundalini akan mengaktifkan kesadaran yang lebih tinggi mengantarkan
menuju pencapaian tertinggi dari samadhi (nirvikalpa
samadhi) sehingga alam – alam yang lebih tinggi akan terbuka dihadapannnya
secara berurutan dan sekaligus memberi penguasaan atas segala sakti. Kebangkitan kundalini sangat beresiko tinggi bagi orang – orang yang hidupnya belum suci dan
murni apalagi tanpa bimbingan seorang guru yang paham. Karena gerakan kundalini tanpa terkontrol dapat merusak
tubuh fisik dan merobek lapisan badan halus. Kitab Hatha
Yoga Pradipika menyatakan “tenaga
sakti ini memberikan kebebasan bagi para yogi dan memberikan ikatan bagi orang
bodoh”.
IV. ASANA
Memiliki
tubuh yang sehat ada;ah modal untuk andil ketepantan mental. Beribu tahun yang
lalu dipedalam hutan India, hiduplah seorag yogi yang mencari misteri tubuh dan
gerak pikiran mereka. Dalam lingkungan yang tenang mereka memperhatikan dan
meniru sikap – sikap binatang yang biasa menemani mereka. Setelah melakukan
beribu –ribu tahun bereksperimen dibuatlah ribuan latihan tubuh yang sistematis
dan dinamai sesuai dengan nama binatangnya. Asana berarti sikap tubuh yang enak
dialkukan.
1.
Manfaat Asana
Asana
memiliki banyak manfaat sesuai dengan pose asana masing – masing. Namun secara
garis besar manfaat dari asana itu ialah memperbaiki pengeluaran cairan hormon
yang mengakibatkan keseimbangan hormon, sirkulasi darah bertambah, latihan
untuk otot yang jarang digerakkan, menyembuhkan penggembunan pembuluh darah, meningkatkan
kesehatan fisik dan mental dan masih banyak lagi yang lainnya. Asana dilakukan
dengan keadaan santai, halus disertai dengan pernafasan yang dalam sehingga
tubuh mendapatkan banyak oksigen untuk ketenangan pikiran. Dalam asana lebih
banyak mengumpulkan tenaga daripada yang dipergunakan. Asana berbeda dengan
latihan senam, senam hanya untuk kebugaran dan tidak pernah memperhatikan
sistem endokrin yang sangat penting bagi ketenangan mental.
2.
Kiat – kiat Dalam Asana
Mandilah
sebelum berlatih akan pori – pori tidak tersumbat kotoran dan menyerap oksigen
lebih banyak. Bila tak sempat lakukanlah mandi setengah, dengan mencuci kaki,
tangan, hidung, mulut dan mata dengan air yang sejuk. Gunakan pakaian yang
bebas untuk tubuh bergerak, gunakan pakaian dalam untuk menghindari terjadinya
penekanan pada otot secara paksa. Gunakan alas ketika berlatih agar tidak
tertarik oleh gaya gravitasi. Berlatih dengan perut kosong untuk menghindari
sakit perut, mual dan gangguan pencernaan apabila sistem pencernaan
berkontraksi (perut kenyang). Jangan berlatih dalam keadaan menstruasi untuk
menghindari pendarahan dan menstruasi tidak teratur. Namun dianjurkan untuk
berlatih asana yang tidak menekuk pinggang seperti : padmasana, virasana, savasava. Asana tidak boleh dilakukan setelah
kehamilan berumur lima bulan dan baru boleh dilakukan setelah satu atau dua
bulan setelah melahirkan. Tetapi selam masa kehamilan kosentrasi, savasana dan pengurutan harus dilakukan
untuk menjaga pikiran selalu tenang.
Latihan
asana dilakukan dua kali sehari yaitu meditasi pagi dan petang, setiap latihan
harus berlatih paling sedikit empat macam asana, diikuti oleh pengurutan dan
relaksasi. Lakukanlah latihan asana dengan wajar, jangan memaksakan diri,
tirulah pose sebaik yang anda mampu dengan sikap yang enak dan bertahan semampu
mungkin. Jika merasa sakit berhentilah sampai keadaan rileks. Selalulah
istirahat dengan keadaan savasana
(sikap seperti mayat). Berlatihlah dengan sungguh – sungguh, hati – hati,
kosisten dan dalam jangka waktu yang singkat serta jangan tergesa – gesa untuk
mengganti ke pose yang lainnya sehingga diakhir latihan anda merasa segar dan
berenergi.
3.
Berbagai Pose
Ada
berbagai pose dalam asana yang memiliki manfaat sesuai dengan posenya. Sarvangasana adalah pose berdiri diatas
bahu. Matsyamudra atau pose ikan. Matsyendrasana atau pose putaran. Naokasana/Dhanurasana atau pose perahu
atau busur. Pose mencium kedua lutut atau Utkata
Pascimottanasana. Relaksasi atau Savasana dan masih banyak lagi pose
dalam asana. Savasava adalah sikap
yang benar – benar relaks, seakan – akan seperti mati yang berguna untuk
menghilangkakn keteganan pada otot, sehingga pikiran, tubuh menjadi segar.
Sat karma
adalah metode untuk membersihkan tubuh yang terdapat dalam Hatha Yoga yaitu : Dahuti membersihkan kerongkongandengan
memasukkan kain sehingga lendir – lendir keluar, vasti membersihkan saluran cerna bagian bawah dengan memasukkan
tabung berisi pelumas, neti membersihkan
hidung dengan memasukkan kain secara hati – hati kehidung, trataka memusatkan mata pada satu titik dan bertahan dalam waktu
tertentu, nauli melatih kontraksi
organ perut dan kapalabhati bernafas secara cepat dantidak teratur. Semua metode
latihan diatas dalam proses pembangkitan kundalini cukup menggunakan satu
metode dan guru akan memilihkan satu metode untuk muridnya
V. MUDRA DAN BANDHA
Mudra
dan bandha adalah suatu sikap yang
khusus yang membantu membangkitkan Kundalini. Dalam Gheranda Samhita dikenal 25 macam latihan mudra dan bandha namun 12
yang dianggap paling penting yaitu :
a. Mula bandha,
latihan dengan menekan perineum yaitu tempat antara lubang pantat dengan
kemaluan dengan tumit kiri. Taruh tumit kanan dengan menekan pada tempat
sedikit di atass kemaluan. Kuncupkan lobang pantat ke atas dan tarik apana ke atas dan lepaskan perlahan –
lahan. Ulangi hal ini beberapa kali. Dengan latihan ini apana bergabung dengan prana
dan memasuki susumna nadi.
b.
Jalandhara
bandha, kuncupkan
tenggorokan dan tekan dagu pada dada dengan keras, bandha ini dilakukan pada penarikan nafas dan penahanan nafas.
Dengan melakukan bandha ini akan
mencegas nectar termakan habis manipura
cakra.
c.
Udyana
bandha, kosongkan paru – paru dengan
mengeluarkan nafas sebanyak – banyaknya, kemudian kuncupkan perut dan tarik
perut ke atas, dan di bawah pusar menjadi terangkat. Ini dilakukan pada akhir
penahanan nafas dan awal pengeluaran
nafas. Latihan ini berfungsi untuk mengurangi lemak pada perut. Mula, jalndhara dan udyana bandha
digabungkan dengan pranayama maka
latihan ini disebut bandha traya.
d.
Maha
mudra, dikatakan maha
mudra karena mudra yang
terpenting diantara lainnnya. Tekan lobang pantat dengan hati – hati memakai
tumit kiri. Bersamaan dengan itu luruskan kaki kanan, lalu pegang jari – jari
kaki dengan kedua tangan. Tarik nafas dan tahan nafas kemudian lakukan jalandhara bandha. Perhatian terpusat
diantara kedua alis, pertahankan sikap ini selama mungkin, lalu kelaurkan
nafas. Dan bergantian dengan kaki kanan. Mudra ini memeri kekuatan batin yang
besar.
e.
Maha
bandha, tekan lubang pantat dengan tumit kiri,
taruh kaki kanan diatas paha kiri. Kuncupkan lubang pantat dan otot – otot
sekitarnya. Tari apana naik keatas. Tarik dan tahan nafas dengan jalan mebuat jalandhara bandha selama mungkin.
Kemudian keluarkan nafas, lakukan pada sisi kiri dilanjutkan pada sisi kanan.
f.
Maha
vedha, duduk dengan sikap maha bandha. Tarik
dan tahan nafas, tekan dagu di dada. Taruh telapak tangan kedianya dibawah.
Sandarkan badan dengan bertumpu pada telapak tangan, angkat kedua pantat keatas
lalu pukulkan kedua pantat kebawah.
g.
Yoga
mudra, duduk dengan sikap padmasana, taruh
telapak tangan diatas tumit – tumit kaki. Keluarkan nafas dengan perlahan,
bengkokkan tubuh ke depan sehingga dahi menyentuh tanah.
h.
Viparitakarani
mudra, berbaringlah dengan wajah menghadap ke
atas. Naikkan kedua kaki dengan lurus, bantu pantat dengan kedua lengan sebagai
penyangga dan tahan sikap dalam waktu satu menit saja dan lanjutkan dengan
waktu yang lebih lama.
i.
Khecari
mudra, kha berarti angkasa dan cari berarti bergerak. Lidah dan daya
cipta sang yogi berada di angkasa. Yogi yang bijaksana duduk dengan sikap vajrasana yang jauh dari keributan,
memusatkan pikiran dengan mantap diantara kedua alis. Ia yang melatih mudra ini dibawah petunjuk guru akan
terbebas dari kelemahan, lapar, haus dan kemalasan.
j.
Vajroli
mudra,mudra ini adalah mudra yang paling sulit
dipraktekkan hanya beberapa orang saja yang ahli dalam hal ini, sehingga tidak
disampaikan.
k.
Sakti
calana mudra, duduklah dengan sikap sidhasana. Pegang kaki di dekat
pergelangan dan dengan perlahan – lahan pukul khanda dengan kaki itu. Ia
yang melaksanakan mudra ini sesuai
petunjuk guru memperoleh vigrahasiddhi,
bebas dari rasa takut dari kematian.
Petunjuk
– petunjuk untuk mudra dan bandha, petunjuk – petujuk dalam melatih
asana dan pranayama juga digunakan dalam melatih mudra seperti berlatih dengan perut kosong. Untuk mendapat hasil yang optimal kombinasikan dengan latihan pranayama, asana, japa mantra dan
latihan yoga lainnya. Maha mudra, maha
bandha dan maha vedha merupakan
satu paket dalam sekali latihan. Untuk khecari,
sakti calana, vajroli dan pelajaran yang semakin meningkat diperlukan
bimbingan dari seorang guru.
VI.
PRANAYAMA
Bernafas
dengan benar dengan serangkaian latihan khusus itulah pranayama. Dengan mengatur nafas akan menyimpan sejumlah besar prana. Kontrol pernafasan memberi
kesehatan dan peningkatan vitalitas, melarutkan ketegangan emosi serta merilekskan
pikiran. Pikiran berawal dan berimbang dengan vibrasi. Jika seorang berpikir
panjang, ia menarik nafas panjang, dan bila ia berpikir cepat, nafasnya
bergetar dengan cepat, bila pikirannya diguncang kemarahan maka nafasnya kacau
balau, bila jiwanya seimbang dan tenang maka nafasnya pun demikian (Emanuel
Swedenborg).
1. Bernafas
melalui hidung, bernafas melalui hidung amatlah penting karena udara yang
terhirup harus terbebas dari bakteri dan hama yang disaring oleh selaput lendir
dan cairan. Dan kenyataan terpenting bernafas dengan hidung menciptakan aliran
energi vital yang berhubungan dengan ida
dan pinggala.
2. Pentingnya
Pranayama, dalam proses pembangkitan kundalini
yang melewati cakra terbawah naik keatas menuju cakra puncak melewati nadi. Nadi – nadi halus yang dilewati itu
haruslah bersih, apabila masih tersumbat oleh kotoran maka kekotoran itu harus
dibersihkan dengan cara pranayama.
Dan harus ada bimbingan dari seorang guru agar pranayama diasosiasikan dengan tingkat rohani murid.
3. Nadi
suddhi, adalah latihan pembersihan nadi kombinasi antara pranayama dengan biji mantra
khusus. Duduk pada sikap padmasana,
renungkanlah guru dengan hormat dan bhakti, lalu tarik nafas dengan lubang
hidung kiri dan ucapkan biji mantra
yang sebanyak 16 kali dalam hati, dan 64 kali biji mantra yang ketika
menahan nafas dan pengeluaran nafas dengan lubang hidung kanan lalu ucapkan biji mantra yang sebanyak 32 kali dalam
hati.
4. Sukha
purvaka, duduk dalam posisi padmasana,
tutup lubang hidung kanan dengan jempol kanan, tarik nafas dengan lubang hidung
kiri dengan japa Om sebanyak 3 kali,
lalu tutup lubang hidung kiri dengan jari manis dan kelingking tangan kanan.
Tahan nafas dengan japa Om sebanyak
12 kali. Lepaskan jempol kanan dan keluarkan nafas melalui lubang hidung kanan
dengan japa Om sebanyak 6 kali.
Imbangan nafas, yaitu menarik, menahan, dan mengeluarkan nafas dengan
perbandingan 1 : 4 : 2.
5. Bhastika,
latihan ini adalah pengeluaran nafas yang cepat keras secara berturut – turut.
Duduklah dalam sikap padmasana, lalu
tutup mulut dan tarik dan buang nafas sebanyak 20 kali berturut – turut dengan
cepat. Lalu tari nafas dalam tahan selama mungkin dan seenaknya lalu keluarkan
perlahan – lahan. Mula – mula lakukan sebanyak 10 kali dalam satu babak jumlah
ditambah sesuai kemajuan. Jika telah terbiasa lakukan 20 babak pagi hari dan 20
babak pada malam hari.
6. Suryabheda,
duduklah dalam sikap padmasana, tutup
mata tutup lubang hidung kiri dengan jari manis dan kelingking. Tarik nafas dengan
lubang hidung kanan, lalu tutup lubang hidung kanan dengan jempol kanan. Tahan
nafas disertai menekan dagu pada dada sampai keluar keringat dari kulit kepala.
Lepaskan dagu dan kepala ditegakkan, lalu buang nafas secara perlahan – lahan
melalui lubang hidung kiri dengan menutup lubang hidung kanan dengan jempol
kanan.
7. Ujjayi,
duduklah dalam sikap padmasana dan
tutup mulut. Hirup nafa dengan kedua hidung dengan perlahan. Tahan nafas seenak
mungkin. Keluarkan nafas dengan lubang hidung kiri dengan menutup lubang hidung
kanan. Ulangi langkah diatas dengan mengeluarkan nafas dengan lubang hidung
bergantian.
Lalukan
latihan pranayama denga kegembiraan
dan semangat sehingga sesudah berlatih akan terasa segar dan bangkit kekuatan
di seluruh tubuh. Selain latihan pranayama
diatas masih banyak jenis latihan lainnya.
VII.
PEMBANGKITAN KUNDALINI
Pembangkitan
kundalini dapat diklasifikasikn
menjadi :
1. Melaui
tenaga prana (pranotthana),
pembangkitan melalui tenaga mental. Prana
mulai aktif didalam cakra, tanpa kebangkitan
cahaya dalam. Apana yang bekerja
dibagian bawah tubuh mulai aktif akibat meditasi yang terus-menerus, juga
mengaktifkan muladhara cakra. Terasa
ada aliran prana yang naik dari muladhara
cakra. Yang peroleh melalui latihan pranayama
dan satkarma yang konstan yang
menghilangkan hambatan – hambatan dalam cakra
sehingga aliran prana bergerak menuju
sahasrara cakra.
2. Melalui
getaran rohani, getaran rohani ini didapat oleh seorang murid yang bhakti
terhadap gurunya. Kekuatan halus ini akan menghancurkan semua hambatan jalannya
prana, memurnikan tingkatan badan.
Sehingga cahaya rohani memancar dari susumna
yang berakibat seluruh cakra
aktif. Cahaya rohani ini mengaktifkan kundalini dan memberikan kesadaran
tingkat tinggi menuju ke sahasrara cakra
hingga mengahantarkan sampai tingkat samadhi
tertinggi.
3. Pengulangan
mantra, mantra berasal dari kata ma yang artinya manana dan tra artinya
menyelamatkan. Mantra memberi selamat
manusia dari cengkrama duniawi yang dirunung kematian, kesedihan dan kesakitan.
Ada banyak metode mantra untuk
membangkitkan kundalini. Mantra ini harus didapat dari seorang
guru sejati dan mantra ini akan
disosiasikan dengan tingkat rohani sang murid. Dengan pengulangan yang konstan
dari biji mantra, di bawah bimbingan
guru, svayambu akan digetarkan dan kundalini
akan bangkit. Hanya mantra dari gurulah yang paling efektif untuk membangkitkan
kundalini karena telah disesuaikan
dengan getaran rohani seorang murid. Dalam meditasi yaitu proses penarikan
pikiran yang berkeliaran yang tertuju pada satu obyek namun obyek itu tidak
mempengaruhi pikiran, yang biasanya dilakukan secara konstan. Dalam meditasi
yang diimbangi dengan mantra yang
berguna untuk kekuatan menetralisir semua kegelisahan pikiran sehingga pikiran
kembali pada sumbernya.
VIII.
PENGALAMAN BEBERAPA YOGI TENTANG KEBANGKITAN KUNDALINI DAN SAMADHI
Dibawah
ini pengalaman beberapa yogi tentang pembangkitan kundalini, yaitu :
1. Yogananda
Yogananda
menceritakan pengalamannnya setelah mendapatkan karunia rohani dari gurunya.
“guruku menyentuh dadaku dengan tenang. Tubuhku menjadi diam tanpa gerak,
nafasku semakin pelan….jiwa dan pikiranku kehilangan ikatan dengan tubuh
jasmaniku, menjadi gelombang cahaya yang memancar dari segala pori
tubuhku….lautan kebahagiaan surgawi dengan tenang memasuki seluruh jiwaku”.
2. Svami
Pranabanda
Svami
menceritakan pengalamannya “guruku Lahiri Mahasaya mengangkat tangannya memberi
sentuhan lembut. Dan berkata ‘oergi dan lakukan meditasi! Aku telah memberimu
jalan kepada sang Pencipta’…. aku pulang kerumah dan bermeditasi….sasaran
terakhir dari hidupku tercapai….dan sejak itu kebahagiaan surgawi dari Sang
Maha Penciota tidak pernah meninggalkaku”.
3. Lahiri
Mahasaya
“sore
itu aku duduk diatas selimut….diasosiasikan dengan tingkat rohani yang kudapat
dari kehidupanku sebelumnya. Gurudewaku mendekat seraya membentangkan tangannya
di atas kepalaku. Segera aku memasuki nirvikalpa
samadhi (samadhi tertinggi)….aku
berada dalam samadhi selama tujuh
hari….segala kepalsuaan musnah, jiwaku ternyatakan dengan sempurna dalam altar
kesadaran dari roh semesta. ….pada hari kedelapan aku bangun dari samadhi dan menjatuhkan diri didepan
kaki guruku.
4. Svami
Rama
“Aku
duduk dalam meditasi, gurudewaku datang dan menyentuh dahiku. Aku memasuki samadhi dan berada dalam samadhi selama sembilan jam. Pengalaman
rohani itu sungguh – sungguh tidak bisa diungkapkan. Ketika bangun dari samadhi aku kira waktnya masih jam
sembilan pagi, dalam samadhi tidak
ada waktu. Sejak saat itu segala cemas dan takut hilang, sifat mementingkan
diri sendiri juga hilang. Hidupku telah bertransformasi. Setelah itu aku
mengerti hidup dengan lebih baik”.
Dari
cerita diatas jelaslah bahwa karunia rohani seorang guru amatlah penting. Nirvikalpa samadhi adalah berkah
tertinggi dari pencapaian samadhi.
Semua samkara musnah dan sang yogi
memiliki kekuasaan kontrol yang sempurna atas seluruh aspek dirinya.
Secara
garis besar ada empat tahap pencapaian dari latihan yoga, yaitu :
a. Tahap
kesulitan, tahap seseorang mengatasi keresahan mentalnya, pada tahap ini banyak
orang tidak sabar dan meninggalkan latihan yoga.
b. Tahap
pencapaian, pikiran telah mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi, disini
orang baru menikmati kebahagiaan hanya sekejap.
c. Pemusatan
pikiran yang teratur dan kuat, semua tenaga dan getaran menjdi koheren dan disini
berkembang daya – daya gaib. Tahap ini adalah tahap yang paling bahaya karena
godaan dan rintangan sang yogi tergelincir dan meninggalkan kesuciaan. Kekuatan
gaib ini jika diperuntuhkan untuk tujuan pribadi akan membawa pada kehancuran
dirinya sendiri, para yogi menggunakan kekuatan ini bila perlu saja untuk
kemajuan kebijaksaan bagi muridnya.
d. Penerangan
agung, disi sang yogi mencapai samadhi. Dua saudara berlatih yoga, yang seorang mempelajari kebenaran
abadi, sedangkan yang satu giat menghimpun kekuatan gaib. Bertahun – tahun
mereka berpisah, pada suatu mereka berdua bertemu di tepi sungai.si kakak
menggunakan tenaga saktinya untuk berjalan diatas air, sedangkan adiknya
menyewa perahu dengan membayar seratus rupe. Setelah tiba di sebrang kakaknya
bangga bertanya, bagaimana komentar adiknya terhadap kesaktiaannya. Si adik
menjawab, “saya tahu sekarang, setelah bertahun – tahun berusaha keras,
ternyata kesaktian yang kakanda dapatkan hanya bernilai saratus rupe saja”.
Dalam hal ini, bukan kekuatan gaib sebagai sasarannya maka ia telah menyimpang
dari tujuan yoga.
IX.
KEKUATAN BATIN DARI KUNDALINI
1.
Delapan Kekuatan Batin
Besar
Svami
Sivananda menguraikan, seorang yofi sempurna dalam kundalini yoga mempunyai
delapan kekuatan batin yaitu :
a.
Anima artinya sang yogi
dapat menjadi sekecil mungkin
b.
Mahima artinya sang
yogi dapat membesar sebesar mungkin
c.
Laghima artinya ia
dapat membuat tubuhnya menjadi amat ringan
d.
Garima artinya ia dapat
membuat tubuhnya amat berat, bahkan seberat gunung
e.
Prapti artinya ia bisa
mencapai apapun yang ia inginkan, ia bisa mengirim, mebaca pikiran oarang lain
f.
Prakamya artinya ia
dapat terjun dan tinggal di air selama yang ia inginkan
g.
Vasitvam artinya ia
mampu mengontrol semua elemen alam
h.
Ishatvam artinya
tercapainya kekuatan suci, ia dapat menghdupkan orang mati, misalnya Herakham
Baba, Kabir, Tulsidas, Alkalkot Svami dll
2.
Kekuatan Batin Kecil
Seoang yogi juga
memiliki kekuatan batin kecil, yaitu :
Bebas dari rasa lapar, haus, bebas
dari pengaruh panas dan dingin, mengatasi rasa suka dan tidak suka, dapat
melihat dengan mata batin, dapat mendengar dengan telinga batin, mengatasi
pikiran, sang yogi dapat mengambil wujud apapun yang ia inginkan, ia mati atas
kehendaknya sendiri dan berbagai kekuatan lainnya.
Sumber
: Dr. Gede Kamajaya bukunya yang berjudul Yoga
Kundalini (cara untuk mencapai siddhi dan moksa). Terbit pada tahun 1998 di Surabaya, penerbit Paramita
Tebal
buku : 210 halaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar